Hubungan Penyakit Infeksi dan Pola Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Majalaya Tahun 2025

Stunting adalah kondisi ketika balita memiliki tinggi badan lebih rendah dari rata- rata usianya. Gangguan pertumbuhan ini umumnya disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu langsung dan tidak langsung. Faktor langsung meliputi pola makan yang tidak adekuat dan penyakit infeksi, sementara faktor tidak langsung mencakup kondisi ekonomi, pendidikan orang tua, sanitasi lingkungan, akses air bersih, serta status gizi ibu saat hamil dan menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyakit infeksi dan pola makan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Majalaya tahun 2025. Penelitian menggunakan desain case control dengan total populasi 54 balita pada bulan Maret. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 15 sampel kasus (balita stunting) dan 45 sampel kontrol (tidak stunting). Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kejadian diare dan pola makan dengan stunting pada balita. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi gizi serta pencegahan penyakit infeksi dalam upaya penanggulangan stunting, khususnya pada masa awal pertumbuhan anak.

Kata kunci: Stunting, Penyakit Infeksi, Diare, Pola Makan, Balita, Case control