Kajian administrasi dan farmasetika pada resep obat hipertensi di salah satu apotek KF Kota Bekasi

Pengkajian resep merupakan tahap awal yang harus dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian ketika menerima resep dari dokter untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat yang dapat menyebabkan medication error. Pengkajian resep terdiri dari tiga aspek utama, yaitu pengkajian administratif, farmasetik, dan klinis, yang masing-masing berperan penting dalam memastikan resep sesuai kebutuhan dan kondisi pasien serta aman digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kesesuaian resep obat antihipertensi di Apotek KF Kota Bekasi berdasarkan Undang-Undang No. 73 Tahun 2016, serta mengetahui populasi terbanyak yang mengalami hipertensi dan obat antihipertensi yang paling sering diresepkan. Metode penelitian menggunakan observasional retrospektif dengan data sekunder dari resep pelayanan bulan Januari hingga Maret 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara administratif terdapat 100% resep yang tidak sesuai, sedangkan secara farmasetik 53,3% resep memenuhi kelengkapan dan 46,7% tidak memenuhi kelengkapan. Obat antihipertensi yang paling sering diresepkan adalah amlodipin dan candesartan. Dapat disimpulkan bahwa masih banyak ditemukan ketidaksesuaian resep, baik secara administrasi maupun farmasetik.
Kata kunci: hipertensi, medication error, pengkajian resep.