Faktor Yang Berhubungan dengan Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Bandung Tahun 2025

Kabupaten Bandung dari tahun 2022 – 2024 menjadi salah satu kabupaten dengan lokus penangan stunting. Penangan penurunan stunting terjadi di wilayah puskesmas sumbersari. Angka kejadian stunting wasting dan underweight di Kabupaten Bandung berada pada persentase 16,22% tahun 2022, 15,79% tahun 2023 dan 13,95% stunting, 4,7% wasting dan 11,8% underweight. Anak yang mengalami stunting biasanya dilihat dari balita yang memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya berdasarkan indikator z-score TB/U. Selain memengaruhi pertumbuhan fisik, stunting berdampak pada perkembangan kecerdasan serta produktivitas anak di masa mendatang. Tujuan penelitian untuk mengetahui untuk menganalisis hubungan antara Riwayat penyakit infeksi dirae, riwayat penyakit infeksi ISPA, pekerjaan ibu, pola asuh, dan faktor lingkungan dengan stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Desa Bumiwangi. Metode penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel berjumlah 90 ibu balita yang dipilih menggunakan teknik systematic random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel indipenden yang berhubungan denagn variabel dependen di Wilayah Puskesmas Sumbersari Desa Bumiwangi. Kesimpulan Hasil ini menunjukkan bahwa faktor yang diteliti bukan merupakan satu- satunya penyebab terjadinya stunting. Masih terdapat kemungkinan adanya faktor lain yang lebih berpengaruh, seperti asupan gizi secara langsung, aspek genetik, atau kondisi kesehatan ibu selama masa kehamilan, yang perlu dikaji dalam penelitian selanjutnya.

Kata Kunci : Stunting, Diare, ISPA, Pekerjaan Ibu, Pola Asuh, Faktor Lingkungan, Balita