Analisis Asuhan Keperawatan Pada Masalah Pola Nafas Tidak Efektif Terhadap By.Ny.E (Neonatus) Dengan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) di Ruang Nicu Rs Al-Islam Bandung

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram tanpa memandang usia kehamilan, berat saat lahir inimerupakan berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020, BBLR menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian bayi yaitu mencapai jumlah 7.150 kematian atau 35,3%. Metode: Studi kasus ini digunakan untuk mengeksplorasi suatu masalah asuhan keparawatan pada pasien dengan masalah pola nafas tidak efektif dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di Rs Al-Islam Bandung.Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil: Pola nafas tidak efektif: setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan melakukan intervensi keperawatan berupa pemberian metode posisi pronasi, masalah keperawatan pola nafas tidak efektif dapat teratasi setelah diberikan intervensi posisi pronasi. Diskusi: Hasil pengkajian di Rs Al-Islam Bandung di ruang nicu didapatkan data bayi baru lahir dengan berat badan 2200 gram, pasien tampak sesak dengan respirasi 72x/mnt dan SpO2 96%, tampak adanya pernafasan cuping hidung, terdapat retraksi dinding dada, S: 36,7°C dan terpasang oksigen. Sehingga dari data-data yang didapatkan dilapangan dapat dirumuskan bahwa masalah keperawatan pada pasien yaitu pola nafas tidak efektif dan defisite nutrisi. Dari masalah yangtelah dirumuskan maka peneliti merencanakan tindakan keperawatan berupa pemberian posisi pronasi yang digunakan untuk mengatasi pernafasan pada pasien, peneliti memberikan terapi posisi pronasi kurang lebih 15-30 menit selama 2x5jam pada pasien dan didapatkan hasil posisi pronasi mampumem perbaiki status oksigen.

Kata kunci: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Pola Nafas Tidak Efektif, Posisi Pronasi