Penetapan Kadar Flavbonoid Total pada Ekstrak Daun Jambu Biji Merah, Jambu Biji Australia, Jambu Biji Krikil, dan Jambu Biji Kristal

Radikal bebas merupakan produk samping dari adanya reaksi oksidatif di dalam tubuh yang jika jumlahnya berlebihan maka akan memberikan efek negatif bagi tubuh. Salah satu upaya
untuk menangkal efek merugikan radikal bebas adalah dengan antioksidan yang didapatkan dari berbagai tumbuhan yang memiliki senyawa aktif berupa golongan flavonoid. Tumbuhan
yang diketahui memiliki flavonoid adalah jambu biji. Perbedaan jenis jambu biji akan mempengaruhi kadar flavonoid yang terkandungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar flavonoid total yang terdapat pada empat jenis daun jambu yaitu daun jambu biji merah, daun jambu biji australia, daun jambu biji kristal, dan jambu biji krikil. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu refluks bertingkat dengan pelarut n-heksana,etil asetat, dan etanol 96%. Uji kuantitatif dilakukan menggunakan metode kolorimetri dengan reagen aluminium klorida dan pengukurannya dilakukan menggunakan spektrofotometer UV- Visibel pada panjang gelombang 415 nm. Uji statistik dilakukan menggunakan SPSS 25 metode One Way Annova. Hasil ekstraksi menghasilkan 12 jenis ekstrak. Kadar flavonoid total tertinggi terdapat pada ekstrak etanol daun jambu biji australia dengan kadar flavonoid total 11,51 ± 0,033 mgQE/ 100 mg ekstrak. Sedangkan kadarflavonoid terkecil terdapat pada ekstrak n-heksana daun jambu krikil dengan kadar flavonoid 7,04 ± 0,020 mgQE/ 100 mg ekstrak. Dari hasil analisis statistik didapatkan adanya perbedaan kadar flavonoid total yang signifikan diantara ekstrak daun jambu biji dari empat jenis berbeda. Daun jambu biji australia dapat dikembangkan menjadi sumber flavonoid.

Kata Kunci : Australia, Flavonoid, Jambu, Krikil