Hubungan Kecanduan Bermain Game Online dengan Motivasi Belajar pada Siswa MTs Kuningan

Perilaku anak-anak dan remaja yang memainkan game online ini
menyebabkan timbulnya keprihatinan dari para orang tua dan guru, yang menganggap bahwa kebiasaan bermain tersebut berpengaruh buruk pada prestasi akademis dan perilaku sosial mereka. Seorang siswa idealnya lebih mengutamakan belajar dari pada bermain game online. Namun kenyataan masih banyak siswa yang lebih mementingkan bermain game online daripada untuk belajar, sehingga hal ini dapat menurunkan motivasi belajar belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan kecanduan bermain game online dengan motivasi belajar pada siswa MTs Kuningan. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Kuningan. Penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 54 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kecanduan game online dan motivasi belajar.
Analisis data yang di gunakan adalah spearman’s rank.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden dengan kecanduan bermain game online pada tingkat berat sebanyak 32 responden (59.3%) dan sebagian besar responden dengan motivasi rendah sebanyak 30 responden (55.6%). Sehingga memiliki hubungan kecanduan bermain game online dengan motivasi belajar siswa pada MTs Kuningan yang di tunjukan dari nilai signifikasi p-value (0.000) < (0.05) dan nilai correlation coefficent -0.775. Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat hubungan antara kecanduan bermain game online dengan motivasi belajar pada siswa MTs Kuningan dengan arah korelasi negatif dan interpretasinya hubungan kuat. Maka dari itu diharapkan siswa dapat memanfaatkan dan mengatur waktu dengan baik antara waktu bermain game dengan waktu belajar.

Kata Kunci : Kecanduan game online ; Motivasi Belajar ; Siswa
Daftar Pustaka : 23 Jurnal (Tahun 2016-2021), 2 Buku (Tahun 2018-2019), 3 Skripsi (Tahun 2014-2020)