Asuhan Keperawatan dengan Pemberian Aroma Terapi Eucalyptus Terhadap Ketidak Efektifan Bersihan Jalan Nafas pada Anak dengan Ispa di Kecamatan Cipayung

ISPA merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar pada anak.
Angka kejadian ISPA di DKI Jakarta pada 2021 berada di angka 776 kasus
dengan 240 kasus terjadi pada balita, dan terdapat 557 kasus di Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan
asuhan keperawatan dengan pemberian aromaterapi Eucalyptus terhadap
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada anak dengan ISPA. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan
pada dua klien, yakni An. M dan An. I dengan ISPA. Waktu penelitian
dimulai dari tanggal 6–12 Juli 2023. Instrumen penelitian yang digunakan
antara lain lembar observasi, SOP pemberian aromaterapi, aromaterapi
Eucalyptus, baskom, termometer, stetoskop, dan format asuhan
keperawatan. Aromaterapi Eucalyptus diberikan kepada kedua klien
sebanyak 1x pada sore hari. Hasil sebelum pemberian aromaterapi adalah
sekret sulit dikeluarkan, pernapasan berada di 35x/menit pada An. M dan
37x/menit pada An. I, serta suara ronkhi. Sementara setelah diberikan terapi
hasilnya sekret mudah dikeluarkan, pernapasan berada di 27x/menit pada
An. M dan 30x/menit pada An. I dan suara vesikuler. Eucalyptus
mengandung senyawa sineol yang dapat melebarkan jalan napas, membuat
pernapasan menjadi lebih lega sehingga sekret mudah dikeluarkan. Dengan
begitu, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pemberian Eucalyptus
terhadap ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Kata Kunci : Eucalyptus, ISPA, Bersihan Jalan Nafas