Aktivitas Sitotoksik Bawang Hitam (Allium sativum L) terhadap Sel Kanker MCF-7 dengan Metode MTT (3-(4,5-dimetithylhiazol-2-yl)-2,5 diphenyl tertzolium bromide)

Bawang hitam merupakan hasil pemanasan bawang putih pada suhu dan kelembaban yang terkontrol selama 15 hari. Bawang hitam memiliki rasa manis, bau tidak menyengat, dan mengandung senyawa antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan bawang putih. Tingginya antioksidan ini dapat berpotensi sebagai agen antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak dan fraksi bawang hitam terhadap sel kanker payudara MCF-7. Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembuatan bawang hitam, ekstraksi bawang hitam dengan maserasi menggunakan etanol 70% dan ekstraksi cair-cair dengan n-Heksana, etil asetat, metanol air, kultur sel kanker payudara MCF-7 dalam medium RPMI dan uji sitotoksisitas dengan metode MTT. Pengujian dibagi menjadi 3 kelompok kontrol sel (sel MCF dan media RPMI), kelompok perlakuan ekstrak etanolik dan fraksi (sampel, sel MCF dan media) serta blanko (medium tanpa sel). Nilai IC50 dari ekstrak etanol, fraksi n heksana, fraksi etil asetat dan fraksi metanol air beturut – turut adalah 741,6 ; 276,13 ; 464,15 dan 5111,05 µg/mL . Ekstrak etanol bawang hitam dan fraksi metanol air tidak memiliki aktivitas sitotoksik sedangkan fraksi etil asetat dan fraksi n heksana memiliki aktivitas sitotoksik yang lemah terhadap sel kanker payudara MCF-7.

Kata Kunci: Bawang Hitam (Allium sativum L), Kanker Payudara, Sel MCF-7, MTT, Sitotoksik