Perilaku Berisiko pada Anak Jalanan di Kota Bandung

Anak jalanan menjadi salah satu populasi yang rentan terhadap penularan HIV dan penggunaan napza karena situasi sosial dan ekonomi mereka yang menguntungkan. Anak jalanan selama ini tidak dimasukkan dalam kategori populasi kunci dalam penanggulangan HIV/AIDS, sehingga memperoleh perhatian
yang sangat minimal dalam program AIDS di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku beresiko terhadap penularan HIV/ AIDS pada anak jalanan di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan in-depth interview danobservasi dengan partisipan sebanyak 6 orang anak jalanan yangberisiko HIV/AIDS. Teknik sampling yang digunakan yaitu snowball sampling termasuk satu partisipan kunci. Hasil wawancara dianalisis menggunakan metode analisis data interaktif dan mengidentifikasi beberapa tema yaitu faktor penyebab menjadi anak jalanan, perilaku penggunaan jarum suntik bersama melalui NAPZA, perilaku seksual beresiko, dan penggunaan jarum suntik bersama dan tidak steril melalui tato. Penelitian ini membahasa bagaimana kegiatan konsumsi NAPZA dengan berbagi jarum suntik walaupun hanya dilakukan sekali
dapat berdampak kuat meningkatkan resiko infeksi HIV, perilaku seks bebas serta penggunaan jarum suntik bersama dan tidak steril melalui tato. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang alasan dan perilaku berisiko terhadapa penularan HIV/AIDS sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan program intervensi dalam mencegah serta mengurangi perilaku beresiko terhadap penularan HIV/AIDS.

Kata Kunci : Anak Jalanan , HIV/AIDS, Perilaku
Referensi : 13 Buku (2014-2021), 23 jurnal (2015-2022), 9 website (2016-2022)