Asuhan Keperawatan Pasien Gout Arthritis dengan Masalah Nyeri Kronis menggunakan Kompres Jahe dan Rebusan Daun Salam di Cipayung Jakarta Timur

Gout arthritis merupakan penyakit tidak menular akibat gangguan metabolisme
purin yang menyebabkan penumpukan kristal asam urat pada sendi, sehingga
menimbulkan nyeri kronis. Menurut data WHO (2023), prevalensi gout arthritis
global mencapai 33,3%, dengan Indonesia menempati posisi signifikan yaitu 35%,
khususnya pada laki-laki usia >45 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi efektivitas terapi kombinasi kompres jahe dan rebusan daun salam
terhadap nyeri kronis pada pasien gout arthritis. Tinjauan teori menunjukkan jahe
mengandung gingerol dan shogaol bersifat antiinflamasi dan analgesik, sementara
daun salam mengandung flavonoid dan eugenol yang menurunkan kadar asam
urat dan meredakan nyeri. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus
asuhan keperawatan terhadap pasien gout arthritis di Kecamatan Cipayung,
Jakarta Timur, selama tujuh hari. Intervensi dilakukan dua kali sehari melalui
kompres jahe dan konsumsi rebusan daun salam. Pengukuran nyeri dilakukan
dengan skala NRS (Numeric Rating Scale) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil
penelitian menunjukkan penurunan nyeri yang signifikan, dari skala 5 menjadi
skala 1 setelah tujuh hari terapi. Pembahasan menunjukkan bahwa intervensi
herbal mampu meningkatkan vasodilatasi, memperlancar sirkulasi darah, serta
menghambat inflamasi secara efektif. Kesimpulan: Terapi kompres jahe dan
rebusan daun salam terbukti efektif dalam menurunkan nyeri kronis pada pasien
gout arthritis dan dapat menjadi intervensi nonfarmakologis dalam praktik
keperawatan medikal bedah.
Kata kunci: Gout arthritis, kompres jahe, rebusan daun salam