Evaluasi Penggunaan Analgetik Parenteral Berdasarkan Restriksi Fornas di Ruang Perawatan Bedah

Putrisanti, Silvia (2023) Evaluasi Penggunaan Analgetik Parenteral Berdasarkan Restriksi Fornas di Ruang Perawatan Bedah. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.

[thumbnail of cover.pdf] Text
cover.pdf - Published Version

Download (38kB)
[thumbnail of pengesahan.pdf] Text
pengesahan.pdf - Published Version

Download (28kB)
[thumbnail of pernyataan.pdf] Text
pernyataan.pdf - Published Version

Download (29kB)
[thumbnail of pengantar.pdf] Text
pengantar.pdf - Published Version

Download (55kB)
[thumbnail of isi.pdf] Text
isi.pdf - Published Version

Download (35kB)
[thumbnail of abstrak.pdf] Text
abstrak.pdf - Published Version

Download (59kB)
[thumbnail of bab1.pdf] Text
bab1.pdf - Published Version

Download (63kB)
[thumbnail of bab 2.pdf] Text
bab 2.pdf - Published Version

Download (147kB)
[thumbnail of bab 3.pdf] Text
bab 3.pdf - Published Version

Download (56kB)
[thumbnail of bab 4.pdf] Text
bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (58kB)
[thumbnail of bab 5.pdf] Text
bab 5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (102kB)
[thumbnail of bab 6.pdf] Text
bab 6.pdf - Published Version

Download (25kB)
[thumbnail of pustaka.pdf] Text
pustaka.pdf - Published Version

Download (73kB)
[thumbnail of lampiran.pdf] Text
lampiran.pdf - Published Version

Download (741kB)

Abstract

Nyeri merupakan sensasi yang mengindikasikan bahwa tubuh sedang mengalami kerusakan jaringan, inflamasi, atau kelainan yang lebih berat seperti disfungsi sistem saraf. Salah satu contoh nyeri akut adalah nyeri pascaoperasi, yang disebabkan oleh kerusakan jaringan dan mengakibatkan perubahan pada sistem saraf perifer maupun sistem saraf pusat. Prevalensi nyeri sedang pascaoperasi sebesar 36,3%, dan di antaranya 60,3% mengalami nyeri akibat insisi operasi. Di Indonesia, AINS (Anti-Inflamasi Non Steroid) masih menjadi obat yang paling banyak digunakan untuk mengatasi nyeri pasca bedah, dengan obat pilihan utama adalah ketorolak intravena (i.v.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan analgetik parenteral di ruang perawatan bedah serta melakukan pengkajian berdasarkan restriksi Formularium Nasional (Fornas). Penelitian ini bersifat deskriptif non-eksperimental, dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif melalui penelusuran resep pada periode Januari–Februari 2023. Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 486 pasien dan total 1.696 resep. Karakteristik sampel menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, 58% pasien adalah laki-laki. Berdasarkan kelompok usia, 62,9% merupakan lansia, 34,8% dewasa, dan 2,3% remaja. Pola peresepan analgetik parenteral menunjukkan penggunaan ketorolak sebesar 69%, parasetamol 17%, dan tramadol 14%. Penggunaan dalam bentuk tunggal sebesar 64,5%, kombinasi dua jenis analgetik 31,6%, dan kombinasi tiga jenis analgetik 3,9%. Ketidaksesuaian terhadap restriksi Fornas berdasarkan dosis maksimal ditemukan pada tramadol (79,8%), ketorolak (2,9%), dan parasetamol (14,4%). Sementara itu, ketidaksesuaian berdasarkan lama pemberian ditemukan pada ketorolak (32%) dan tramadol (1%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat banyak ketidaksesuaian dalam pemberian analgetik parenteral berdasarkan indikator restriksi Fornas, yang berpotensi menimbulkan pemborosan biaya bagi rumah sakit.

Kata kunci: Pola Peresepan, Dosis Maksimal, Lama Pemberian

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Farmasi > BE Farmakologi dan Farmasi Klinik
Divisions: Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi
Depositing User: Pustaka Pustaka Pustakawan
Date Deposited: 15 Oct 2025 04:04
Last Modified: 15 Oct 2025 04:04
URI: https://repository.bku.ac.id/id/eprint/1093

Actions (login required)

View Item
View Item