Evaluasi Kesesuaian Pengadaan Obat Berdasarkan Formularium di Rumah Sakit Bayukarta

Formularium Rumah Sakit disusun oleh Komite Farmasi dan Terapi (KFT) dan digunakan sebagai dasar dalam pengadaan obat melalui pembelian. Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemukan obat yang dipesan di luar daftar Formularium Rumah Sakit yang telah ditetapkan. Saat ini, belum ada studi yang melakukan penelitian mengenai evaluasi kesesuaian pengadaan obat berdasarkan formularium di Rumah Sakit Bayukarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode retrospektif deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kesesuaian pengadaan obat berdasarkan Formularium Rumah Sakit di RS Bayukarta. Populasi dan sampel penelitian diambil dari data pembelian obat selama tiga bulan, yaitu dari Januari hingga Maret 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pembelian obat selama tiga bulan sebanyak 1.565 item obat, dengan 95,78% sesuai formularium dan 4,02% tidak sesuai formularium. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesesuaian pengadaan obat di RS Bayukarta belum sepenuhnya sesuai (100%) dengan formularium. Obat yang dipesan di luar formularium berasal dari permintaan Unit Farmasi yang telah diverifikasi oleh Kepala Unit (Apoteker). Beberapa faktor yang memengaruhi permintaan obat di luar formularium antara lain: Kurangnya sosialisasi formularium kepada dokter. Ketersediaan obat formularium yang stock out (kosong). Kebiasaan dokter meresepkan obat di luar formularium. Adanya kebutuhan tambahan atau sisipan obat baru yang belum tercantum dalam formularium Rumah Sakit.

Kata kunci: Formularium, KFT, Obat, Rumah Sakit