Asuhan Keperawatan Penerapan Teknik Distraksi Menghardik Kombinasi dengan Terapi Dzikir Untuk Menurunkan Gejala Halusinasi Pendengaran di RSJ Islam Klender

Halusinasi pendengaran merupakan gejala psikotik yang paling umum terjadi
pada pasien skizofrenia, mencapai 70% dari total kasus, dan dapat meningkatkan
risiko perilaku berbahaya seperti bunuh diri atau kekerasan. Terapi yang diberikan
dapat beruapa farmakologis dan non-farmakologis seperti teknik distraksi dan
terapi zikir. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan
melalui penerapan teknik distraksi menghardik yang dikombinasikan dengan
terapi dzikir untuk menurunkan gejala halusinasi pendengaran di RSJ Islam
Klender. Metode yang digunakan menggunakan desain studi kasus yang
dilaksanakan selama tujuh hari, dari 27 Mei hingga 2 Juni 2025 dengan sampel
dua orang yang mengalami skizofrenia paranoid yang disertai halusinasi
pendengaran dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
melalui proses asuhan keperawatan, dan intervensi berupa teknik menghardik
kombinasi terapi dzikir diberikan secara terstruktur sebanyak dua kali sehari.
Psychotic Symptom Rating Scales (PSYRATS) dan lembar observasi tanda gejala
halusinasi. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi, dan
hasil pengukuran menunjukkan adanya penurunan gejala halusinasi pada Pasien I
menurun dari 21 (Skala sedang) menjadi 1 (Skala ringan) pada hari ketujuh.
Serupa dengan itu, skor pada Pasien II juga menurun dari 22 (Skala sedang)
menjadi 1 (Skala ringan). Data dari lembar observasi juga menunjukkan
penurunan tanda dan gejala secara progresif, hingga mencapai skor 0 (tidak ada
gejala teramati) pada hari terakhir pelaksanaan. Kesimpulannya penerapan teknik
distraksi menghardik kombinasi dengan terapi dzikir terbukti dapat menurunkan
gejala halusinasi pendengaran dimana teknik menghardik melibatkan pengalihan
perhatian dan stimulasi respons penolakan terhadap halusinasi, sementara dzikir
memberikan ketenangan yang memengaruhi jalur kognitif-emosional di korteks
prefrontal untuk memodulasi respons persepsi. Intervensi ini dapat
direkomendasikan sebagai salah satu terapi komplementer yang bermanfaat dalam
asuhan keperawatan jiwa untuk membantu pasien mengelola halusinasinya secara
mandiri.
Kata Kunci: Halusinasi Pendengaran, Teknik Menghardik, Terapi Dzikir, Asuhan
Keperawatan