Perbandingan Hemodinamik pada Pasien Odontectomy yang Dilakukan Rehidrasi Pengganti Cairan Puasa Dengan Tidak di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung

Operasi odontektomi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung angka peresentasenya mencapai 202 pasien pada bulan Sebtember sampai dengan bulan November tahun 2022 dan adanya fenomena pasien yang tidak dilakukan rehidrasi pengganti cairan puasa preoperasi membuat peneliti tertarik melakukan penelitian untuk membandingkan pasien yang dilakukan rehidrasi pengganti cairan puasa dan tidak terhadap hemodinamik. Pada penelitian ini pasien yang menjadi responden merupakan yang pasien dewasa dengan umur 17 sampai dengan 35 tahun, yang tidak mempunyai penyakit penyerta, dan termasuk ASA I dan II. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain observasional, dengan jumlah sampel 30 responden dengan teknik sampling accidental. Instrumen yang digunakan adalah lembar kartu anestesi, dan dianalisis dengan uji spearman’s rho dengan nilai P value 0,000 < 0,05, artinya Ha diterima dan H0 ditolak berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 15 orang yang dilakukan rehidrasi pengganti cairan puasa terdapat 11 orang (36,7 %) dengan MAP normal dan 4 orang (13,3 %) dengan MAP tinggi. Sementara dari 15 orang yang tidak diberikan rehidrasi pengganti cairan puasa, seluruhnya MAP tinggi yaitu 1 orang dengan persentase 3,3%, dimana dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan Hemodinamik Pada Pasien Odontectomy yang dilakukan rehidrasi pengganti cairan puasa dan tidak. Hasil penelitian ini diharapkan agar insititusi pendidikan memuat materi tentang perbandingan hemodinamik yang dilakukan rehidrasi pengganti cairan puasa dan tidak. Dapat menjadi masukan untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada pasien yang akan menjalankan operasi, khususnya pada pasien odontectomy.

Kata Kunci: Anestesi umum1, Cairan2, Hemodinamik3, Odontektomi4