Gambaran Dukungan Keluarga Pasien Halusinasi di Poli Jiwa RSUD Majalaya

Gangguan jiwa yang sering dialami oleh pasien yaitu halusinasi yang dibuktikan dengan data halusinasi (41%). Halusinasi terjadi karena tidak memiliki koping yang tidak efektif halusinasi dapat menyebabkan dampak negatif,
penerapan strategi pelaksanaan keperawatan yaitu dengan cara menghardik halusinasi, tindakan keperawatan tidak hanya ditujukan untuk klien tetapi juga diberikan kepada keluarga, perawatan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
meningkatkan kesembuhan pasien yaitu memberikan dukungan kepada pasien berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional dikarenakan 80% dari jumlah keseleruhan pasien dengan
gangguan halusinasi 25% dapat sembuh dengan memberikan dukungan, oleh karena itu penitng dilakukan pengukuran tingkat dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada pasien
halusinasi. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain deskriftip kuantitatif, dengan jumlah populasi yaitu 290 orang, teknik yang digunakan purposive sampling dengan jumlah sample yaitu 164 responden, instrument yang digunakan untuk mengukur Dukungan Keluarga adalah kuisoner Dukungan
Keluarga yang dikembangkan oleh teori Friedman (2010) dan dimodifikasi Prameswari (2018), dimana analisa dataunivariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitiandidapatkan bahwa dukungan keluarga pasien halusinasi sedang sebanyak 128 orang(78%), rendah sebanyak 33 orang(20,1%), dan tinggi
sebanyak 3 orang(1,8%). Dapat diambil kesimpulan bahwa kebanyakan responden mempunyai Dukungan Keluarga pasien Halusinasi sedang sebanyak 128 orang (78%). Peneliti menyarankan kepada perawat untuk mengedukasi keluarga untuk meningkatkan dukungan baik berupa emosional, informasional,
instrumental, maupun penilaian.

Kata kunci : Dukungan Keluarga, Pasien Halusinasi
Daftar Pustaka : 2 buku (2016-2018) , 25 Jurnal (2018-2023)