| dc.description.abstract | Latar Belakang: Sirosis Hepatis dengan jumlah kasus 108 (1,70%), di RSUD dr. Slamat Garut. Sirosis hepatis harus tetap mendapatkan intervensi yang tepat karena dapat mempengaruhi kebutuhan dasar klien, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis yaitu oksigenasi Sirosis hati merupakan perubahan jaringan hati yang ditandai dengan regenerasi nodular yang bersifat difus dan dikelilingi oleh septa-septa fibrosis. Perubahan
distorsi tersebut dapat mengakibatkan peningkatan aliran darah portal, disfungsi sintesis hepatosit, serta meningkatakan risiko karsinoma hepatoseluler (KHS). Hal ini menyebabkan ketidakefektifan pola napas. Metode: studi kasus yaitu untuk mengeksplorasi suatu masalah/fenomena dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam dan menyertakan sebagai sumber informasi. Studi kasus ini dilakukan pada dua orang klien Sirosis Hepatis dengan ketidakefektifan pola napas. Hasil: setelah diberikan asuhan keperawatan dengan memberikan intervensi keperawatan, dengan ketidakefektifan pola napas pada klien I sampai hari ke tiga masalah teratasi sebagian, klien masih merasa sesak, untuk klien 2 dengan ketidakefektifan pola napas tidak efektif dapat teratasi pada hati ketiga. Diskusi: klien dengan ketidakefektifan
pola napas tidak selalu memiliki respon yang sama pada setiap klien sirosis hepatis hal ini dipengaruhi oleh kondisi atau status kesehatan klien sebelumnya. Sehingga perawat harus melakukan asuhan yang komprehensif untuk menangani ketidakefektifan pola napas pada setiap klien. | en_US |
