ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DIARE DENGAN KEKURANGAN VOLUME CAIRAN DI RUANGAN MELATI 5 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia diperkirakan angka kejadian diare adalah 7.077.299 dan merupakan penyakit terbesar nomor satu dengan kejadian diare terbanyak adalah di Provinsi Jawa Barat, diperkiraan kejadian diare sebanyak 1.297.021 dengan diare ditangani sebanyak 933.122 kasus. Diare adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi yang sering disebakan oleh agen infeksius. Penyakit ini mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak sehingga bisa terjadi komplikasi seperti dehidrasi dan intoleransi laktosa pada anak. Pemberian cairan rehidrasi oral dan parenteral efektif dan mudah diterapkan untuk menangani masalah tersebut. Metode : studi kasus yaitu untuk mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci. Sehingga, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus ini dilakukan pada dua orang anak diare dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan. Tujuan : memberikan asuhan keperawatan pada anak diare dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan. Hasil : kekurangan volume cairan: setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan memberikan intervensi keperawatan, masalah keperawatan kekurangan volume cairan pada kasus 1 dan kasus 2 dapat teratasi pada hari ke 3. Diskusi : ada perbedaan lama rawatan pada klien ke 2 pada masalah keperawatan kekurangan volume cairan ini yakni lama perawatan disebabkan karena keterlambatan penggantian jenis susu formula biasa ke suus formula non laktosa. Sehingga perawat memerlukan asuhan yang komprehensif untuk menangani masalah tersebut. Diharapkan pihak rumah sakit mampu meningkatkan pemberian asuhan keperawatan dalam penanganan kekurangan volume cairan pada anak diare dengan tekhnik non farmakologi rehidrasi oral dan kolaborasi rehidrasi parenteral.