| dc.description.abstract | Latar Belakang : WHO mengatakan insiden gastritis di dunia sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Di Indonesia sendiri insiden terjadinya gastritis cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk. Gastritis adalah inflamasi pada lambung yang disebabkan oleh iritasi mukosa lambung sehingga akan membuat nyeri pada ulu hati atau perut bagian atas. Gastritis biasanya disebabkan oleh faktor individu seperti pola makan tidak teratur yang akan membuat mukosa pada lambung teriritasi. Selain itu bisa disebabkan karena terlalu sering mengkonsumsi kopi dan alkohol dan makanan yang terkontaminasi kuman. Tipe paling umum dari gastritis adalah gastritis akut yang ditandai dengan nafsu makan menurun, mual, muntah sampai nyeri ulu hati bahkan bisa menyebabkan distres lambung. Keluhan utama yang muncul pada penderita gastritis yaitu nyeri pada daerah perut atas atau ulu hati. Masalah lain yang
mungkin muncul pada klien gastritis yaitu ketidakseimbangan nutrisi, kekurangan volume cairan dan defisiensi pengetahuan. Untuk mengatasi nyeri terdapat 2 cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. Teknik non farmakologi sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu teknik relaksasi nafas dalam. Metode : Studi kasus yang mengeksplorasi suatu masalah keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus ini dilakukan pada 2 pasien gastritis yang mempunyai masalah keperawatan nyeri akut. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan intervensi teknik relaksasi nafas dalam, nyeri akut pada kedua klien sama-sama teratasi pada hari ketiga. Diskusi : Klien gastritis dengan masalah keperawatan nyeri akut dapat diberikan intervensi dengan teknik relaksasi nafas dalam. Teknik tesebut efektif untuk menurunkan nyeri pada klien gastritis. | en_US |
