| dc.description.abstract | Latar Belakang : Bronkopneumonia merupakan peradangan pada paru-paru yang mengenai berberapa lobus paru ditandai dengan bercak-bercak yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau benda asing, Menurut Depkes RI, (2018), 10 provinsi dengan Bronkopneumonia terbanyak di Indonesia tahun 2018 yaitu : Nusa Tenggara Barat (6,38%), Kep. Bangka Belitung (6,05%), Kalimantan Selatan (5,53%), Sulawesi Tengah (5,19%), Sulawesi Barat (4,88%), Gorontalo (4,84%), Jawa Barat (4,62%), Aceh (4,46%), Jawa Timur (4,45%), Kalimantan Tengah (4,37%). Salah satu tanda reaksi infeksi ini yaitu meningkatnya produksi sputum yang dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas sehingga menyebabkan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Tujuan : Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien bronkopneumonia dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Metode : Studi kasus untuk mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, studi kasus dilakukan pada dua orang klien dengan bronkopneumonia dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan memberikan intervensi keperawatan secara komprehensif dengan ketidakefektifan bersihan jalan napas, pada klien 1 masalah teratasi setelah dilakukan intervensi selama 3 hari, sedangkan pada klien 2 masalah belum teratasi karena klien mengatakan masih sesak napas, terdapat suara napas tambahan ronchi. Diskusi : Klien dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas tidak selalu memiliki respon sama, hal ini dipengaruhi lama klien terinfeksi, maupun lama perawatan, sehingga perawat harus melakukan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk menangani masalah keperawatan pada setiap klien. | en_US |
