ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN POST OPERASI LAPARATOMY EKSPLORASI ATAS INDIKASI APENDIKS PERFORASI DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI RUANG WIJAYA KUSUMA II RSUD CIAMIS 2018
Abstract
Latar belakang : Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta tindakan bedah dilakukan diseluruh
dunia. Data Tabulasi Depkes RI 2010 menjabarkan bahwa tindakan bedah menempati urutan ke11
dari 50 pola penyakit di Indonesia, 12,8% diantaranya bedah laparatomi (WHO, 2010).
Berdasarkan data Rekam medik RSUD Ciamis periode 2016-2017 tercatat 99 kasus apendisitis
dari 1507 kasus bedah, maka dari itu dalam karya tulis ini akan dibahas mengenai asuhan
keperawatan pada klien post operasi dari kasus apendisitis. Apendisitis adalah peradangan akibat
infeksi pada umbai cacing (apendiks). Penyakit ini mempunyai kecenderungan menjadi progresif
dan perforasi. Tanda-tanda perforasi meliputi meningkatnya nyeri, spasme otot dinding perut
kuadran kanan bawah, demam, malaise, leukositosis semakin jelas. Apendiks perforasi
merupakan komplikasi apendisitis yang mengindikasikan pembedahan laparatomi, Laparatomi
adalah pembedahan perut sampai membuka selaput perut. Adanya luka post laparatomi dapat
menyebabkan masalah keperawatan nyeri akut. Metode : studi kasus yaitu untuk mengeksplorasi
suatu masalah/ fenomena dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam
dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus ini dlakukan kepada dua responden
post operasi laparatomi atas indikasi apendiks perforasi dengan masalah keperawatan Hasil :
nyeri akut, setelah dilakukan asuhan keperawatan relaksasi Guided Imagery, intensitas nyeri
berkurang setelah 3 hari observasi. Diskusi : klien dengan masalah keperawatan nyeri akut tidak
selalu memliki respon yang sama, hal ini dipengaruhi oleh kondisi atau status kesehatan klien
sebelumnya. Sehingga perawat harus melakukan asuhan yang komprehensif untuk menangani
masalah keperawatan pada setiap klien.