Show simple item record

dc.contributor.authorGusmanto Pranata Wibawa, Luthfi
dc.date.accessioned2021-02-18T03:22:03Z
dc.date.available2021-02-18T03:22:03Z
dc.date.issued2020-12-01
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/548
dc.description.abstractLatar Belakang : Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium Tuberculosis. Tuberculosis biasanya menyerang bagian paru-paru kemudian dapat menyerang kesemua bagian v tubuh. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet), dari individu satu ke individu yang lain. Angka kejadian Tuberculosis di RSUD Dr. Slamet Garut periode Januari 2019 sampai Desember 2019 adalah 1317 kasus, diantaranya angka kejadian pasien meninggal sebanyak 65 orang (6,4%). Sedangkan jumlah kasus yang tercatat di ruang nusaindah atas sejak bulan januari sampai desember 2019 penyakit tuberculosis berada pada urutan ke dua dalam kasus penyakit terbesar yang paling sering terjadi di ruangan tersebut dengan kasus tertinggi 200 kasus (5,5%) dalam satu tahun terakhir . Ketidakefektifan bersihan jalan napas merupakan masalah utama yang yang sering terjadi pada klien TB paru. Hal ini tentunya akan menimbulkan dampak yang cukup berpengaruh pada proses pernapasan klien. Pada klien TB paru akan terjadi peningkatan produksi secret akibat dari proses peradangan didalam paru-paru yang terinfeksi mycobacterium tuberculosis. Penumpukan secret yang berlebih ini yang akan mengakibatkan klien merasakan napas menjadi sesak, selanjutnya terjadi peningkatan frekuensi pernapasan, hingga kualitas pernapasan menurun yang ditandai dengan penurunan saturasi oksigen dalam tubuh. Tujuan : Dapat melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberculosis Paru ( TB Paru) Dengan Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan Mukus berlebih Diruangan Nusaindah Atas RSUD dr. Slamet Garut. Metode : Studi kasus ini adalah studi untuk mengekplorasi masalah Asuhan Keperawatan Pada Klien Tuberculosis Paru ( TB Paru) kasus ini dilakukan pada dua orang pasien Tuberculosis Paru ( TB Paru). Hasil : Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan dengan memberikan intervensi fisiotraphi dada, Masalah keperawatan Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan Mukus berlebih dengan pemberian asuhan keperawatan selama 3x24 jam pada kedua pasien masalah dapat teratasi sebagian. Diskusi : pada pasien Tuberculosis Paru ( TB Paru) dengan masalah keperawatan Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan Mukus berlebih tidak selalu memiliki respon yang sama, hal ini dipengaruhi oleh kondisi atau status Kesehatan klien sebelumnya. Sehingga perawat mampu melakukan asuhan keperawatan Melakukan fisioterapi dada agar dapat menangani masalah keperawatan Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan Mukus berlebih pada Pasien Tuberculosis Paru ( TB Paru)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUNIVERSITAS BHAKTI KENCANAen_US
dc.subjectAsuhan Keperawatan, Mukus Berlebih, Tuberculosis Paru ( TB Paru)en_US
dc.titleASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TBC (TUBERCOLOSIS) DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANGAN NUSAINDAH ATAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SLAMET GARUTen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record