dc.description.abstract | Latar Belakang : Penderita Hipertiroid di Indonesia sebanyak 0,4% dan Jawa Barat terdiagnosis Hipertiroid sebanyak 160.812. Di RSUD dr. Slamet Garut, jumlah pederita sebanyak 18 orang dan tidak termasuk dalam 10 besar penyakit, penderita Post Tiroidektomi di RSUD dr. Slamet Garut lebih banyak penderita perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Tindakan operasi Tiroidektom tidak di lakukan akan menyebabkan penekanan pada trakea, keluhan sesak nafas, rasa tercekik dan gangguan menelan, masalah yang akan muncul setelah Post Tiroidektomi mengakibatkan Nyeri apa bila pasien banyak bergerak. Tujuan : Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Post Tiroidektomi Dengan Nyeri Akut Di Ruang Marjan Bawah RSUD dr. Slamet Garut. Metode : Studi kasus yang di gunakan mengekplorasi masalah asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami post Tiroidektomi Dengan Nyeri Akut akibat proses inflamasi. Dengan mengambil data sebanyak dua pasien dengan diagnosis medis dan diagnosis keperawatan yang sama, yaitu nyeri akut. Hasil Penelitian : Setelah di lakukan asuhan keperawatan dengan memberikan intervensi farmakologi dan non farmakologi (relaksasi nafas dalam) pada pasien 1 dan pasien 2 dapat teratasi dan penurunan skala nyeri dari nyeri sedang menjadi sekala nyeri ringan skala 1. Diskusi : Pada kedua pasien di tenukan masalah nyeri akut berhubungan pembedahan di karenakan dari hasil pengkajian yang menjadi pada pasien yaitu nyeri pada bagian luka operasi, nyeri di rasakan seperti di tusuk-tusuk dan di sayat-sayat di rasakan saat banyak bergerak nyeri berkurang bila tiduran, skala nyeri pasien 1 2 (0-10) pada pasien 2 3 (0-10). Menerapkan teknik relaksasi nafas dalam untuk menangani masalah keperawatan nyeri akut khususnya pada pasien Post Tiroidektomi. | en_US |