dc.description.abstract | Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik yang bersifat akut yang disebabkan oleh kuman Sallmonelatyphi.Hingga saat ini demam tifod masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara tropis termasuk Indonesia.Antibiotik merupakan obat utama yang digunakan untuk mengobati penyakit ini, penggunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan obat tidak efektif dan merugikan pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik pada pasien rawat inap demam tifoid di rumah sakit umum Pakuwontahun2019.Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional secara restrospektif di rumah sakit umum Pakuwon.Pengambilan sampel dengan metode random sampling sebanyak 285 kasus.Pengambilan data berdasarkan demografi, jenis antibiotik dan bentuk sediaan. Hasil penelitian berdasarkan demografi berdasarkan jenis kelamin laki-laki 149 (52,28%), perempuan 136 (47,72%), berdasarkan umur 5-11 tahun 163 (57,19%), 12-25 tahun 66 (23,16%), 26-45 tahun 34 (11,93%), 46-65 tahun 22 (7,72%), berdasarkan status pembayaran BPJS 154 (54,04%), Umum 95 (33,33%), kontraktor 36 (12,6%), berdasarkan jenis antibiotik cefotaxim 247 (86,67%), ceftriaxon 14 (4,91%), ciprofloxacin 21 (7,37%), levofloxacin 2 (0,70%), tiamfenikol 1 (0,35%), berdasarkan bentuk sediaan cefotaxim injeksi 247 (86,67%), ceftriaxon 14 (4,91%), ciprofloxacin kapsul 12 (4,21%), ciprofloxacin injeksi 9 (3,16%), levofloxacin injeksi 2 (0,70%), tiamfenikol 1 (0,35%).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyakit demam tifoid banyak diderita oleh pasien laki-laki berumur 5-11 tahun, dengan status pembayaran BPJS dan penggunaan antibiotik paling banyak yaitu cefotaxim injeksi. | en_US |