PROFILPENGGUNAANOBATHIPERTENSIGOLONGAN CCB (AMLODIPIN) PADA PASIENRAWATJALANDIINSTALASI FARMASISALAHSATU RUMAH SAKIT SWASTADI KOTABANDUNGBULANFEBRUARI 2020
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang memerlukan terapi jangka panjang. Hipertensi atau disebut juga tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjuk oleh angka sistolik <120 mmHg, dan angka diastolik <80 mmHg pada pemeriksaan tekanan darah. Terapi antihipertensi yang disarankan meliputi 5 golongan: Diuretic, Beta Blocker, Angiotensin-Converting Enzym Inhibitor(ACEI), Antagonis Reseptor Blocker(ARB), dan Ca-Channel Blocker(CCB). Amlodipin merupakan obat hipertensi golongan Calcium Channel Blocker.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat hipertensi golongan CCB (amlodipin) pada pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengambilan data menggunakan metode deskriptif observasional dengan sumber data semua resep obat hipertensi golongan CCB (amlodipin) baik terapi tunggal maupun kombinasi pada pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung bulan Februari 2020. Hasil penelitian penggunaan obat amlodipin padapasien:Jenis kelamin laki-laki (110 resep)dan perempuan (155 resep). Sedangkan kelompok usia < 45 tahun (20 resep), usia 45-59 tahun (95 resep), umur 60-74 tahun (117 resep), usia 75-90 tahun (32 resep), dan >90 tahun (1 resep). Pemberian dosis 2,5mg (6 resep), 5mg (158 resep), 7,5mg (2 resep), dan 10mg (99 resep). Jenis pemberian terapitunggal (120 resep), dan kombinasi (145 resep).Berasal daripoliklinik: jantung (82 resep), dalam: 65 resep, sub spesialis (58 resep), saraf (41 resep), umum (16 resep).Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa: profil penggunaanobat hipertensi golongan CCB (amlodipine) pada pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung bulan Februari 2020 paling banyak: berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 58,49%, usia 60-74 tahun dengan persentase sebesar 44,15%, pemberian dosis 5mg dengan persentase sebesar 59,62%, jenis terapi kombinasi dengan persentase sebesar 54,72% , dan berasal dari poliklinik jantungdengan persentasesebesar 30,94%