EVALUASI KEPATUHAN UJI KULTUR PADA PASIENYANG MENDAPAT TERAPI ANTIBIOTIK RESTRIKSIDI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI BANDUNG
Abstract
Pemberian antibiotik merupakan pengobatan utama dalam penatalaksanaan infeksi.Manfaat antibiotik tidak perlu diragukan lagi,akan tetapi penggunaan antibiotik dapat menimbulkan resitensi dan efek obat yang tidak dikehendaki.Restriksi atau pembatasan jenis antibiotik dalam formularium rumah sakit telahdiakui sebagai salah satu strategi untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik. Golonganini seringkali digunakan sebagai antibakteri ‘last line”yang merupakan antibakteri pilihan terakhir ketika tidak ada antibakteri lain yang mampu mengobati infeksiyang terjadi.Uji kultur merupakan salah satu syaratpenggunaan antibiotik restriksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepatuhan penggunaan antibiotik restriksi berdasarkan hasil kultur di bagian rawat inap. Penelitian ini dilakukan dengan penelusuran secara observatif diambil dari semua catatan rekam medis pasien yang memenuhi kriteia di semua bagian rawat inap yang mendapat terapi antibiotikrestriksi selama Januari –Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan pasien yang mendapat terapi antibiotik restriksisesuai uji kultur sebanyak 204 pasien (72,06%) dan yang tidak berdasarkan uji kultur sebanyak 32 pasien (27, 94%).