Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Putri Purnama
dc.date.accessioned2022-03-21T07:05:02Z
dc.date.available2022-03-21T07:05:02Z
dc.date.issued2020-08-20
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/4092
dc.description.abstractAgeratum conyzoidesL (Bandotan) merupakan tumbuhan liar danlebih dikenal sebagai tumbuhan (gulma) di kebun dan di lading sedangkan untuk tanaan sambung nyawa adalah Tanaman yangberbentuk perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat setelahcukup tua.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akutterhadap gejala toksik dan nilai LD50, kadar SGOT, SGPT, kreatinin,Ureum serta gambaran histopatologi organ hati tikus. Ekstrak daunbandotan dan sambung nyawa diperoleh dari proses maserasi.Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus betina untuk uji toksisitasakut, yang terbagi atas 3 kelompok. Kelompok I yaitu kelompokkontrol diberi CMC 1% , kelompok 2-3 secara berturut-turut diberiperlakuan sediaan ekstrak daun bandotan dan sambung nyawa dengandosis 300, 2000 dan5000 mg/kgBB. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa pemberian ekstrak daun bandotan dan sambung nyawa pada ujitoksisitas akut memiliki nilai LD50 yaitu lebih dari 5000 mg/kgBBtikus dan semua pengamatan gelaja toksik tidak mengalami tandatanda ketoksikan pada setiap harinya. Berdasarkan hasil Analisa statistik, tanaman sambung nyawa dan bandotan pada dosis tersebutmenunjukkan perbedaan yang bermakna(p<0,05).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectAcute Toxicity, Bandotan, Sambung Nyawaen_US
dc.titleUJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK DAUN BANDOTAN(Ageratum conyzoides)dan UJI TOKSISITAS AKUTKOMBINASI EKSTRAK DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides) dan EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA(Gynura procumbens).en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record