| dc.description.abstract | Dalam pengembangan suatu obat baru, syarat yang harus di penuhi untuk dapat meningkatkan ke tahap penggunaan selanjutnya adalah aman dan tidak toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut ekstrak daun sambung nyawa (Gynura procumbens)dan subkronik dari kombinasi ekstrak daun sambung nyawa (Gynura procumbens)dan bandotan (Ageratum Conyzoides)terhadap tikus.Penelitian ini menggunakan tikus putih galur wistar dengan jenis kelamin 40 ekor tikus betina dan 20 ekor tikus jantan, yang dibagi secara acak untuk pengujian toksisitas akut dengan metode OECD 420 Fixed Dosemenjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok induksi ekstrak daun sambung nyawa (Gynura Procumbens)dengan jenis kelamin tikus betina sebanyak 20 ekor, dan pengujian toksisitas subkronik dengan metode OECD 407 Repeated Dosemenjadi 4 kelompok dari masing-masing jenis kelamin 20 ekor tikus betina dan 20 ekor tikus jantan yaitu kelompok kontrol, kelompok ekstrak kombinasi daun sambung nyawa (Gynura Procumbens)dan bandotan (Ageratum Conyzoides)dosis 200 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB. Dimana waktu perlakuannya untuk pengujian toksistas akut selama 14 hari dan untuk pengujian subkronik selama 28 hari. Hasil yang didapat pada pengujian uji toksisitas akut dan subkronik tidak menunjukan perubahan terhadap berat badan, berat organ, dan menunjukan keamanan terhadap fungsi hati dan ginjal. Uji toksisitas akut ektrak daun sambung nyawa (Gynura Procumbens)memiliki kategori ketoksikan LD50 praktis tidak toksik yaitu lebih dari 5000 mg/kg BB, dan toksisitas subkronis kombinasi ektrak daun sambung nyawa (Gynura Procumbens)dan bandotan (Ageratum Conyzoides) dengan dosis 200 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB tidak menyebabkan efek toksik | en_US |
