KAJIAN LITERATUR EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT

Abstract

Demam tifoidamerupakan penyakitainfeksi akut yang menyerang saluran pencernaanadisebabkan olehabakteri Salmonella typhi, penyebarannya dari makanan dan minuman yang terkontaminasi. Antibiotik merupakanaobat terapi yang digunakanauntuk mengobatiademam tifoid yang memiliki khasiat bakteriostatik atau bakterisid dengan tingkat toksisitas relatif kecil bagi manusia. Penggunaan obat antibiotik yangatidak rasional, menyebabkanaterjadinya resistensi dan efek terapi tidak tercapai. Tujuan review artikel ini adalahauntuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotikapada pasien Demam Tifoidameliputi 4T : Tepat pasien, Tepat indikasi, Tepat obat,adan Tepat dosis.aPenelitian ini dilakukan penelusuranajurnal ilmiahaterpublikasi tarafanasional melalui search engine berupaaGoogle Scholar. Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa artikel jurnal, didapatkan kesimpulan yaitu karakteristik pasien yang palingabanyak menderitaademam tifoidayaitu jenisakelamin laki-laki usia 10-25 tahun. Jenis antibiotik yangapaling banyakadigunakan adalahagolongan Sefalosporinagenerasi ketiga (Seftriakson). Hasil ketepatan penggunaan obatademam tifoidapada tepat indikasi sebesar 100% karena obat yang digunakan sudah tepat mengobati demam tifoid. Pada tepat pasien hasilnya antibiotik yang digunakan tidak menimbulkan kontraindikasi sehingga tidakamemperburuk keadaanapasien yangamenderita demamatifoid, dan ada yang tidak tepat pasien karena penggunaan obat yang menimbulkan efek samping dan alergi. Pada tepat obat hasilnya obat yang digunakan sudah tepat, namun terdapat obat yang tidak menggunakan first line untuk demam tifoid. Pada tepat dosis hasilnya ada sebagian yang tidak tepatadosis karena adanya pemberian dosisayang berlebih atau kurang.