AKTIVITAS PENGHAMBATAN ALFA GLUKOSIDASE SECARA IN VITRO DARI EKSTRAK DAUN, BUNGA, DAN RIMPANG KECOMBRANG (Etlingera elatior)
Abstract
Diabetes merupakan suatu gangguan metabolik yang terjadi
menahun atau kronis, ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam
darah. Prevalensi diabetes melitus di Indonesia sendiri mencapai
6,9%, dan 90-95% merupakan diabetes melitus tipe 2. Seiring
dengan meningkatnya jumlah penduduk diabetes melitus tipe 2 akan
menurunkan kualitas hidup dari masyarakat, sehingga penelitian
mengenai agen antidiabetik terus berkembang, salah satunya ialah
melalui mekanisme penghambatan enzim alfa glukosidase. Enzim ini
merupakan enzim yang mengkatabolisme karbohidrat polisakarida
kompleks menjadi monosakarida. Kandungan flavonoid dari
rimpang kecombrang telah diteliti mempunyai aktivitas
penghambatan terhadap enzim alfa glukosidase. Ekstrak daun dan
bunga kecombrang telah diteliti mempunyai kandungan flavonoid,
sehingga daun dan bunga kecombrang diduga mempunyai aktivitas
penghambatan alfa glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas penghambatan alfa glukosidase secara in vitro
dari ekstrak daun, bunga, dan rimpang kecombrang. Simplisia daun,
bunga dan rimpang kecombrang masing-masing diekstraksi
menggunakan metode maserasi selama 3 x 24 jam dengan pelarut
etanol 70%, dan pemantauan kandungan senyawa menggunakan
metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan berbagai fase gerak
yang sesuai. Pengujian aktivitas penghambatan alfa glukosidase
menggunakan microplate reader Thermo Scientific dengan
spektrofotometri pada panjang gelombang 405nm dengan acarbose
sebagai standar. Ekstrak daun, bunga, dan rimpang kecombrang
(Etlingera elatior) mempunyai aktivitas penghambatan alfa
glukosidase dengan nilai IC50 berturut-turut 165,61 µg/ml; 42,53
µg/ml dan 304,439 µg/ml. Sedangkan acarbose sebagai standart
mempunyai IC50 123,68 µg/ml. Ekstrak bunga kecombrang
(Etlingera elatior) mempunyai aktivitas penghambatan alfa
glukosidase yang lebih tinggi dibandingkan acarbose sebagai standart, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat
antidiabetik.