ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) PADA AMDK DAN AMIU DI DAERAH PANYILEUKAN DENGAN MENGGUNAKAN SSA
Abstract
Air merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling penting,
salah satunya air minum. Kebutuhan air minum dapat dipenuhi dari
AMDK dan AMIU. Ada syarat yang harus dipenuhi oleh AMDK
dan AMIU untuk menjamin kualitas air minum yang layak
dikonsumsi. Salah satu syarat AMDK dan AMIU adalah tidak
mengandung logam berat tembaga (Cu) yang lebih dari 0,5 bpj.
Tembaga termasuk logam yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit tetapi dalam jumlah yang berlebihan akan bersifat toksik.
Oleh karena itu, diperlukan analisis kadar Cu pada AMDK dan
AMIU khususnya di daerah Panyileukan guna menjamin kualitas
AMDK dan AMIU. Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu
validasi, penetapan kadar sampel menggunakan SSA pada panjang
gelombang 324,75 nm dan statistika. Dari hasil validasi, didapatkan
persamaan kurva kalibrasi y = 0,1537x + 0,0134 dengan nilai
koefisien korelasi (r) sebesar 0,998, batas deteksi dan kuantisasi
berturut-turut sebesar 0,03 dan 0,12 bpj, persen perolehan kembali
0,5 – 1,7% dengan nilai SBR kurang dari 2 %. Hasil pengukuran
kadar Cu pada AMDK berkisar antara 0,00100 – 0,00192 bpj
sedangkan pada AMIU berkisar antara 0,00641 – 0,00870
bpj.Secara statistik, kadar Cu pada AMDK dan AMIU berbeda
secara signifikan, dimana nilai P= 0,000 (<0,05). Dari data AMDK
dan AMIU tersebut dapat dikatakan bahwa kadar Cu tidak melebihi
ambang batas yang ditetapkan oleh SNI 01-3553-2006 yaitu 0,5bpj.