AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA DARI JUS KACANG TUNGGAK LOKAL ( Vigna unguiculata L. Walp) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Abstract
Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai
dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin, atau
keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler,
makrovaskuler, dan neuropati. Penelitian ini bertujuan mengetahui
perlakuan dosis terbaik jus kacang tunggak (Vigna unguiculata L.
Walp.) terhadap kadar glukosa darah mencit (Mus musculus) yang
diinduksi aloksan. Dalam penelitian ini digunakan 48 ekor mencit
dengan berat 20-40 g yang secara klinis dinyatakan sehat. Mencit
dibagi menjadi enam kelompok perlakuan, masing-masing kelompok
perlakuan terdiri atas delapan ekor mencit. Kelompok K1 adalah
kelompok kontrol negatif, hanya diberi pakan standar dan aquades.
Kelompok K2, K3, K4, K5, dan K6 adalah kelompok yang diinduksi
aloksan masing-masing 0,5 ml. Kelompok K2 adalah kontrol positif.
Kelompok K3 adalah kelompok glibenklamid. Kelompok K4
diberikan 10 g/KgBB jus kacang tunggak. Kelompok K5 diberikan
20 g/KgBB jus kacang tunggak. Kelompok K6 diberikan30 g/KgBB
jus kacang tunggak. Masing-masing dicampur dengan aquades 50
ml. Kacang tunggak diberikan 0,5 ml secara oral pada pagi hari
selama empat belas hari. Pada hari ke-18 dilakukan pemeriksaan
kadar glukosa darah. Hasil rata-rata kadar glukosa darah setelah
perlakuan K1; K2; K3; K4; K5 dan K6 adalah 394,50±43,97;
106,50±15,86#; ; 116,75±17,28; 306,75±70,78; 196,75±61,15# dan
321,00±113,87 mg/dL (P>0,05). Dapat disimpulkan bahwa jus
kacang tunggak dapat menurunkan glukosa darah pada dosis 20
g/KgBB dibandingkan dengan kelompok positif meskipun tidak
sebaik kelompok glibenklamid.