Hubungan Edukasi Cara Penggunaan Insulin Terhadap Kejadian Efek Samping Terapi Insulin Pasien PRB Diabetes Melitus Tipe 2 Di Apotek Kimia Farma Buntok
Abstract
Diabetes melitus adalah suatu tipe penyakit metabolik yang kerap disebut peniru hebat, sebab
bisa melanda segala organ tubuh dan memunculkan berbagai keluhan. Menurut International
Diabetes Federation tahun 2017, sekitar 425 juta orang di dunia menderita DM. Indonesia
menempati posisi ketujuh di dunia dengan 10,3 juta penderita. Kabupaten Barito Selatan
menduduki ranking ke-6 tertinggi dari 14 kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah dengan
prevalensi 1,46%. Insulin merupakan modalitas pengobatan penting untuk sejumlah besar
pasien diabetes. Teknik injeksi insulin yang tidak tepat akan mengakibatkan efek samping
lipodistrofi yang dapat memperlambat absorpsi insulin sehingga berdampak buruk pada
pengendalian diabetes. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami pengetahuan, sikap
dan praktik yang ada tentang teknik penggunaan insulin. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan pada pasien PRB Diabetes Melitus Tipe 2 di Apotek Kimia Farma
Buntok antara edukasi cara penggunaan insulin terhadap kejadian efek samping terapi insulin
yaitu lipodistrofi. Penelitian ini dilakukan di Apotek Kimia Farma Buntok pada bulan
Februari-April 2021 menggunakan metode penelitian eksperimental dengan rancangan Preeksperimental
one grup pretest-postest. Data yang dikumpulkan berupa primer dan data sekunder. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji t berpasangan (Paired-Sample t Test) dan uji korelasi Chi-Square dengan tingkat kepercayaan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberi edukasi dengan nilai sig. 0,002 dan juga terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan lipodistrofi dengan sig. sebesar 0,046.