dc.contributor.author | Ayu Komang Anindia Putri, Ida | |
dc.date.accessioned | 2022-03-03T08:27:16Z | |
dc.date.available | 2022-03-03T08:27:16Z | |
dc.date.issued | 2021-09-09 | |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/3583 | |
dc.description.abstract | Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) merupakan kondisi pada hati karena adanya
penumpukan lemak pada hepatosit pasien yang tidak memiliki riwayat mengonsumsi
alkohol berlebih. NAFLD dapat menyebabkan kerusakan jaringan hati secara bertahap
dari steatosis sederhana menjadi Non-alcoholic Steatohepatitis (NASH). Tujuan review
artikel untuk dapat melihat mekanisme SCFA terhadap kejadian NAFLD yang
kemudian dapat dijadikan acuan dalam pencarian tanaman obat dan bahan obat. Oleh
karena itu, dilakukan pengkajian berdasarkan beberapa literatur yang berkaitan dengan
mekanisme SCFA dalam penyakit NAFLD melalui artikel-artikel di database. Short
chain fatty acid (SCFA) yaitu asetat, butirat dan propionat memiliki peran penting
dalam perkembangan NAFLD melalui pengaktivasian reseptor G-protein-coupled
(GPR43, GPR41, dan GPR109A) dengan memperbaiki fungsi penghalang usus melalui
hormon intestinotropik yang dimediasi oleh GLP-2 atau melalui penekanan obesitas
oleh GPR43. Short chain fatty acid dengan GPR43 akan memberikan efek berbeda yaitu
propionat dapat meningkatkan rasa kenyang dan meningkatkan sensitivitas insulin,
asam butirat sebagai antiinflamasi dan asam asetat dapat merangsang mortilitas kolon
dan aliran darah. Hal ini menunjukkan bahwa SCFA dapat menstimulasi jaringan sistem
imun, respon inflamasi, sensitivitas insulin dan keseimbangan energi tubuh. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA | en_US |
dc.subject | Disbiosis, NAFLD, reseptor, SCFA | en_US |
dc.title | Peran Short Chain Fatty Acids (SCFA) terhadap kejadian Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) | en_US |
dc.type | Other | en_US |