KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI APOTEK DAN KLINIK WILAYAH BANDUNG TIMUR

Abstract

Pengelolaan limbah B3 harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, karena limbah B3 sangat berbahaya bagi lingkungan dan mengancam kesehatan manusia. Pengelolaan limbah B3 di apotek dan klinik belum mendapat perhatian yang serius dan belum dilakukan sesuai dengan standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan gambaran pengelolaan limbah B3 di apotek dan klinik wilayah bandung timur, serta mengetahui peran apoteker dalam pengelolaan limbah B3. Metodologi yang digunakan yaitu studi deskriptif dengan metode observatif menggunakan teknik purposive sampling. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Krejcie and Morgan. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara terhadap Petugas limbah. Data disajikan dalam tabel dan gambar kemudian diuraikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik limbah B3 yang paling dominan di apotek yaitu limbah beracun (obat rusak dan kadaluarsa), sedangkan di klinik paling dominan yaitu limbah infeksius. Gambaran pengelolaan limbah B3 di apotek yaitu limbah yang dihasilkan berakhir di TPA/Landfill, tidak ada proses pemilahan dan pemisahan dalam penyimpanan. Sedangkan di klinik dilakukan pemilahan dan pemisahan dalam penyimpanan berdasarkan karakteristik limbah B3, kemudian diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki izin pengolahan limbah B3. Peran Apoteker dalam pengelolaan limbah B3 yaitu melakukan pemusnahan obat rusak dan kadaluarsa dan memastikan proses pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan baik dan benar.