Show simple item record

dc.contributor.authorYuniar, Fenty
dc.date.accessioned2022-03-03T04:15:34Z
dc.date.available2022-03-03T04:15:34Z
dc.date.issued2021-08-17
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/3549
dc.description.abstractHiperpigmentasi adalah kondisi dimana terjadi gangguan pada pigmen kulit yang disebabkan oleh peningkatan produksi melanin yang menyebabkan kulit menjadi lebih gelap. Pemutih kulit merupakan bahan yang memiliki khasiat untuk memutihkan kulit, salah satunya dengan menghambat proses pembentukan melanin melalui penghambatan aktivitas enzim tirosinase. Kulit kayu secang dan biji alpukat mengandung senyawa yang dapat berpotensi untuk menghambat enzim tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi krim nanopartikel ekstrak kulit kayu secang dan ekstrak biji alpukat yang memiliki stabilitas fisik yang baik dan memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim tirosinase. Krim nanopartikel dibuat dengan metode homogenisasi dilanjutkan dengan sonikasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa krim nanopartikel memiliki tampilan yang baik secara fisik berupa warna dan bau khas ekstrak, serta berbentuk semisolid. Ukuran partikel pada krim nanopartikel ekstrak kulit kayu secang (F1) dan krim nanopartikel ekstrak biji alpukat (F2) berturut-turut sebesar 55,3 36,3 nm dan 15 6,7 nm; indeks polidispersitas sebesar 0,288 dan 0,311; serta zeta potensial sebesar -25,3 mV dan -12,5 mV. pH krim nanopartikel memiliki nilai pH sesuai dengan pH fisiologis kulit yaitu 4,5-6,5 dan nilai viskositas sesuai dengan syarat viskositas sediaan krim yaitu 2000-50.000 cP. Pada uji sentrifugasi stabil tidak terjadi pemisahan fase. Pada uji stabilitas emulsi suhu ruang tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) pada pH dan viskositas selama penyimpanan 28 hari, sedangkan pada metode freeze thaw terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada pH dan viskositas selama 6 siklus freeze thaw, namun perbedaan yang terjadi masih berada pada rentang pH fisiologis kulit dan viskositas sediaan krim. Pada uji efektivitas pemutih kulit, terdapat aktivitas penghambatan enzim tirosinase pada ekstrak kulit kayu secang dengan nilai IC50 sebesar 797,07 , pada ekstrak biji alpukat sebesar 93,02 dan pada asam kojat sebesar 14,69 g ml, sedangkan pada kombinasi ekstrak kulit kayu secang dan ekstrak biji alpukat nilai IC50 tidak dapat ditentukan karena konsentrasi sampel yang digunakan terlalu kecil.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUNIVERSITAS BHAKTI KENCANAen_US
dc.subjectKrim nanopartikel, pemutih kulit, ekstrak kulit kayu secang, ekstrak biji alpukaten_US
dc.titleFormulasi krim nanopartikel sediaan kosmetik pemutih kulit yang mengandung ekstrak kulit kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dan ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Yuniar Fenty
    Formulasi krim nanopartikel sediaan kosmetik pemutih kulit yang mengandung ekstrak kulit kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dan ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.)

Show simple item record