dc.description.abstract | Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah yang disebabkan oleh resistensi insulin, insulin yang tidak mencukupi, atau
keduanya, yang dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropatik
kronis. Biaya pengobatan penyakit DM Tipe 2 yang terus meningkat membutuhkan penelitian
tentang efektivitas biaya pada pemilihan obat antidiabetik. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis efektivitas biaya (CEA) penggunaan obat antidiabetes dengan menghitung
Incremental Cost-Effectiveness Ratio (ICER) pada pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas
Cimanggung kabupaten Sumedang. Subyek penelitian sebanyak 44 pasien yang telah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan
metode observasional. Data diperoleh dari rekam medik pasien, unit laboratorium dan unit
farmasi. Biaya yang dihitung adalah biaya obat antidiabetik oral yang diberikan kepada pasien
dalam kurun waktu 3 bulan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan obat antidiabetik oral
yang digunakan adalah monoterapi metformin sebanyak 56,8 %, monoterapi glimepiride
sebanyak 15,9% dan kombinasi metformin glimepiride sebanyak 27,3%. Efektifitas pengobatan
antidiabetik berdasarkan pada nilai ACER, dalam penelitian ini nilai ACER paling kecil (paling
efektif) adalah pada kombinasi meftormin-glimepirid yaitu sebesar Rp. 3.927,- untuk
penurunan kadar glukosa darah sewaktu sebesar 1 mg/dl. Hasil perhitungan ICER paling tinggi
pada metformin terhadap glimepiride, sehingga untuk perpindahan pengobatan dari metformin
kepada glimepiride untuk setiap penurunan gula darah sewaktu sebesar 1 mg/dl glukosa,
diperlukan biaya sebesar Rp. 6.023,-. | en_US |