| dc.description.abstract | Lansia adalah seseorang yang berumur ≥ 60 tahun yang ditandai dengan penurunan fungsi organ tubuh secara fisiologis. Penurunan fungsi organ pada lansia dapat memicu terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Hipertensi merupakan suatu gejala penyakit degeneratif kardiovaskuler atau sering disebut sebagai sillent killer karena termasuk penyakit mematikan yang tidak disertai dengan gejala awal dan belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Penyakit degeneratif pada lansia jika tidak diobati dengan baik akan mengakibatkan komplikasi dan menurunya kualitas hidup lansia. Pengobatan hipertensi terbagi menjadi dua yaitu terapi farmakologi dan non-farmakologi salah satunya senam hipertensi. Senam hipertensi terbukti lebih efektif terhadap penurunan tekanan darah dibandingkan berjalan kaki, karena senam hipertensi merupakan latihan fisik yang mempu mendorong jantung bekerja dengan optimal dan mencegah penyakit kronis seperti hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan studi literature. Populasi dalam penelitian ini adalah 26 jurnal yang berhubungan dengan pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Sampel yang digunakan adalah 4 jurnal nasional ber-ISSN, full text, dan waktu ≤10 tahun. Berdasarkan analisa 4 jurnal didapatkan hasil ada pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Hasil penurunan tekanan darah sistolik tertinggi adalah 21,07 mmHg dan diastolik 13,22 mmHg. Sedangkan hasil penurunan tekanan darah sistolik terendah adalah 0,53 mmHg dan diastolik 1,8 mmHg. Saran, perawat dapat mengaplikasikan senam hipertensi sebagai terapi non-farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Lansia adalah seseorang yang berumur ≥ 60 tahun yang ditandai dengan penurunan fungsi organ tubuh secara fisiologis. Penurunan fungsi organ pada lansia dapat memicu terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Hipertensi merupakan suatu gejala penyakit degeneratif kardiovaskuler atau sering disebut sebagai sillent killer karena termasuk penyakit mematikan yang tidak disertai dengan gejala awal dan belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Penyakit degeneratif pada lansia jika tidak diobati dengan baik akan mengakibatkan komplikasi dan menurunya kualitas hidup lansia. Pengobatan hipertensi terbagi menjadi dua yaitu terapi farmakologi dan non-farmakologi salah satunya senam hipertensi. Senam hipertensi terbukti lebih efektif terhadap penurunan tekanan darah dibandingkan berjalan kaki, karena senam hipertensi merupakan latihan fisik yang mempu mendorong jantung bekerja dengan optimal dan mencegah penyakit kronis seperti hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan studi literature. Populasi dalam penelitian ini adalah 26 jurnal yang berhubungan dengan pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Sampel yang digunakan adalah 4 jurnal nasional ber-ISSN, full text, dan waktu ≤10 tahun. Berdasarkan analisa 4 jurnal didapatkan hasil ada pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Hasil penurunan tekanan darah sistolik tertinggi adalah 21,07 mmHg dan diastolik 13,22 mmHg. Sedangkan hasil penurunan tekanan darah sistolik terendah adalah 0,53 mmHg dan diastolik 1,8 mmHg. Saran, perawat dapat mengaplikasikan senam hipertensi sebagai terapi non-farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. | en_US |
