dc.description.abstract | Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit menular dan menjadi salah satu
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Setiap tahunnya ada sekitar 4 juta orang
meninggal karena ISPA. 98% nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Semakin
banyaknya pasien ISPA, maka semakin banyak pula peresepan antibiotik yang digunakan
dalam pengobatan ISPA. Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan dalam sebagian
besar kasus infeksi. Maka dari itu penggunaan antibiotik harus digunakan secara rasional,
apabila tidak maka akan terjadi peningkatan resistensi bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui kerasionalan dalam penggunaan antibiotik pada pasien ISPA. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif retrospektif, dengan melihat rekam
medis pasien yang menerima antibiotik pada salah satu klinik di Kota Cimahi periode Oktober
– Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 534 pasien ISPA, pasien laki-laki
(54,11%) lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan. Penderita ISPA terbanyak ada
pada pasien dewasa dengan usia 26-45 tahun (31,64%). Antibiotik yang paling sering
diresepkan yaitu amoxicillin (56,92%). Kerasionalan dalam pemberian antibiotik pada pasien
ISPA berdasarkan kriteria tepat indikasi (29%), tepat obat (92,25%), tepat frekuensi pemberian
(90,94%), tepat lama penggunaan (93,54%) serta tepat dosis sebesar (92,25%). | en_US |