dc.description.abstract | Pengelolaan antibiotik untuk menahan resistensi antimikroba merupakan program yang
harus dilaksanakan pemerintah atas anjuran dari WHO. Resistensi ini mengakibatkan
kerugian antara lain meningkatkan morbiditas, mortalitas, serta biaya pengobatan. Untuk
menyelesaikan permasalahan ini, dilakukan penerapan Antimicrobial Stewardship atau
Program Penatalayanan Antibiotik (PPA). Penelitian ini membandingkan kualitas
penggunaan antibiotik sefotaksim antara periode sebelum PPA terhadap periode setelah
PPA, yang dibandingkan diantaranya jumlah penggunaan total harian sefotaksim, ratarata
Penggunaan harian sefotaksim, penggunaan bersamaan sefotaksim dengan antibiotic lain. Metode yang di gunakan yaitu metode retrospektif cross-sectional data yang diambil berasal dari data rekam medis dan instalasi farmasi sesuai dengan rentang waktu sebelum PPA yaitu bulan Januari-Februari dan sesudah penerapan PPA yaitu bulan April-Mei.
Total populasi yang di dapat dan sesuai dengan kriteria inklusi yaitu sebanyak 90 pasien
dari setiap periode. Dari hasil penelitian ditemukan hasil berupa perbedaan penggunaan
harian pada antibiotik sefotaksim dan terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan
sefotaksim sebelum dan sesudah PPA dengan signifikansi <0.05. Pada kedua periode
tersebut terdapat pula perbedaan kualitas penggunaan antibiotik sefotaksim dengan
berdasar pada evidence based medicine dengan ketepatan indikasi sebesar 85,5% sebelum
PPA dan 81,1% setelah PPA, ketepatan pasien sebesar 100% pada kedua periode,
ketepatan obat sebesar 85,5% pada periode sebelum PPA dan 81,1% sesudah PPA, dan
ketepatan dosis sebesar 72,2% pada periode sebelum PPA dan 80% ketepatan dosis
setelah berjalannya PPA. | en_US |