Show simple item record

dc.contributor.authorNathania Febrianti, Tia
dc.date.accessioned2022-03-02T12:22:32Z
dc.date.available2022-03-02T12:22:32Z
dc.date.issued2021-09-09
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/3452
dc.description.abstractPenggunaan lemak kakao dalam pembuatan produk cokelat akhir-akhir ini telah tergantikan dengan penggunaan minyak nabati terhidrogenasi parsial. Minyak nabati ini dapat meningkatkan kandungan lemak trans pada cokelat, sehingga menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Adanya efek negatif yang ditimbulkan, sehingga analisis pada lemak trans ini perlu dilakukan menggunakan beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya FTIR, KCKT dan kromatografi gas. Dari tiga metode yang di gunakan, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, dari parameter validasi setiap metode, penggunaan metode kromatografi gas lebih direkomendasikan dalam menganalisis asam lemak trans, karena dapat mengidentifikasi jenis dari asam lemak yang terkandung, serta memiliki tingkat keakuratan yang tinggi dan memberikan resolusi hasil yang baik. Dari pengkajian terhadap 9 jurnal, menunjukkan hasil masih adanya sampel cokelat yang melebihi persyaratan yang ditentukan oleh BPOM (2016) yaitu jika diklaim mengandung rendah asam lemak trans maka tidak lebih dari 1,5g/ 100g bentuk padatan dan 0,75 g / 100 mL bentuk cairnya, dan menurut FDA (Food and Drug Administration’s) tidak lebih dari 1%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUNIVERSITAS BHAKTI KENCANAen_US
dc.subjectAsam lemak trans, Cokelat, FTIR, KCKT, Kromatografi Gasen_US
dc.titleReview : Analisis Asam Lemak Trans Pada Cokelaten_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record