Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Demam Tifoid Pasien Rawat Inap BPJS Di Rumah Sakit Umum Harapan Keluarga
Abstract
Demam tifoid diakibatkan oleh bakteri Salmonella typhi dengan gejala umumnya tumbuh satu
sampai tiga minggu yang terdapat pada saluran cerna, untuk pengobatan demam tifoid dapat
menggunakan terapi antibiotik dan terapi simtomatik. CEA merupakan analisis yang digunakan
untuk membandingkan outcome dengan biaya dari dua atau lebih intervensi dengan tujuan
yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya antibiotik serta
efektivitas pengobatan yang lebih baik pada pengobatan demam tifoid di Rumah Sakit umum
Harapan Keluarga pada bulan Januai-Juni 2020. Metode ini menggunakan penelitian
Observational deskriptif, untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan obat demam
tifoid dari bagian IFRS dan catatan rekam medik pasien rawat inap secara retrospektif. Data
diolah secara deskriptif Kuantitatif. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 34 pasien
dengan menggunakan antibiotik Ceftriaxone dan Cefotaxime. Efektivitas biaya dinyatakan
dalam perhitungan ACER dimana antibiotik Ceftriaxone memiliki efektivitas lebih tinggi
(50%) dengan waktu bebas demam rata-rata 2,5 hari dan biaya sebesar Rp. 3.056.526 per
efektivitas diikuti oleh Cefotaxime yang memiliki efektivitas 40% dengan waktu bebas demam
3,0 hari dan biaya sebesar Rp. 2.392.413 per efektivitas. Nilai ICER diperoleh sebesar Rp.
5.712.980 untuk setiap peningkatan efektivitas atau 1 hari waktu bebas demam. Hasil dari
penelitian ini diketahui bahwa antibiotik yang paling cost-effective yaitu Ceftriaxone.