dc.description.abstract | Pendahuluan: Penyakit kardiovaskular menjadi penyakit yang tingkat kematian yang
tinggi salah satunya adalah hipertensi. Studi epidemiologi menunjukan bahwa ada
hubungan antara hipertensi dengan kejadian kekakuan arteri, terutama pada lansia. Black
garlic (Allium sativum) merupakan suatu produk olahan fermentasi dari bawang putih
telah banyak dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi salah satunya sebagai
antihipertensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihipertensi
dari ekstrak black garlic (Allium sativum L.) terhadap tekanan darah, elastisitas pembuluh
darah, dan sudut QRS-T frontal jantung. Metode: Penelitian ini dilakukan pada model
hewan hewan hipertensi tikus wistar jantan sebanyak 24 ekor dibagi secara acak menjadi
6 kelompok yang terdiri dari kelompok 1 dan 2 (mendapat pembawa obat), kelompok 3
(mendapat captopril 2,5 mg/kg) dan kelompok 4, 5, dan 6 (mendapat suspensi ekstrak BG
50, 100, dan 200 mg/kg). Semua kelompok kecuali kelompok 1 menerima induksi
fruktosa 25% dalam air minum, 4% kolesterol dan 0,2% asam kolat dicampurkan sebagai
emulsi dalam minyak (200 mg/kgBB), dan suspensi propiltiourasil (12,5 mg/kgBB)
selama 28 hari dilanjutkan pada hari ke 14 hingga hari ke 28 (14 hari) dengan pengobatan.
Parameter yang diukur adalah tekanan darah, pulse wave velocity (PWV), heart rate
(HR), sudut QRS-T frontal, pengukuran nitrit oksida dalam serum darah pada hari ke 0,
7, 14, 21, dan 28 serta histopatologi ginjal dan aorta. Hasil: Kelompok yang mendapat
ekstrak black garlic 50, 100, dan 200 mg/kg menunjukkan penurunan tekanan darah
dengan disertai peningkatan kadar NO serta memperbaiki elastisitas pembuluh darah dan
sudut QRS-T frontal jantung (p>0,05). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ekstrak
black garlic efektif sebagai agen antihipertensi yang memiliki efek memperbaiki
kekakuan arteri dan sudut QRS-T frontal yang lebar dan mencegah toksisitas ginjal dari
efek fruktosa. | en_US |