AKTIVITAS ANTIBAKTERI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb), TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.), DAN TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB Acne vulgaris
Abstract
Acne vulgaris merupakan suatu kondisi peradangan pada kulit, disebabkan adanya penyumbatan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Pengobatan acne vulgaris dapat dilakukan menggunakan bahan alam salah satunya dari genus Curcuma yaitu Curcuma xanthorrhiza Roxb., Curcuma zedoaria (Christm) Roscoe., dan Curcuma aeruginosa Roxb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak uji menggunakan metode microdilution. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 95%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan pada konsentrasi 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256 dan 512 g/mL. Hasil pengujian menunjukkan aktivitas paling kuat dari ketiga sampel uji terhadap bakteri penyebab Acne adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dengan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) 64 g/mL terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan 32 g/mL terhadap bakteri Propionibacterium acne. Sedangkan KHM terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis sebesar 256 g/mL. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) lebih aktif terhadap bakteri Propionibacterium acne. Hasil uji KBM ekstrak temulawak menunjukkan pada semua bakteri berada pada konsentrasi >512 g/mL. Senyawa kurkuminoid yang dikandung ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.,) diduga berperan dalam aktivitas antibakterinya.