Show simple item record

dc.contributor.authorLESTARI, INDRI
dc.date.accessioned2022-02-25T06:21:04Z
dc.date.available2022-02-25T06:21:04Z
dc.date.issued2020-08-20
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/3102
dc.description.abstractDi Indonesia Sambung nyawa dan Bandotan secara tradisional telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, salah satunya sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan efek antiinflamasi dari ekstrak etanol tanaman sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) dan tanaman bandotan (Ageratum conyzoides (L.) dengan dosis 200, 300 dan 400 mg/kg BB dan dosis kombinasi 75:100, 150:200, dan 300:400 mg/kg BB yang ditinjau dari penurunan volume udem telapak kaki tikus yang diinduksi putih telur. Natrium diklofenak digunakan sebagai pembanding dengan dosis 50 mg/kgBB. Pengukuran volume udem dilakukan setiap 30 menit selama 6 jam setelah induksi putih telur. Dari semua variasi dosis pada penelitian ini, dosis efektif yang memiliki persentase inhibisi udem paling mendekati kontrol pembanding (91%) yaitu dosis sambung nyawa 400 mg/kgBB yakni sebesar 87% dan dosis bandotan 400mg/kgBB sebesar 83%. Dosis kombinasi yang paling efektif yaitu dosis kombinasi tanaman sambung nyawa dan bandotan 300:400 mg/kgBB yakni sebesar (90%). Berdasarkan hasil analisa statistik, data persentase inhibisi udem ekstrak etanol tanaman sambung nyawa dan bandotan pada dosis tersebut menunjukkan perbedaan yang bermakna (ρ≤0,05) dengan kontrol positif dan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05) dengan pembanding.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectAntiinflamasi, Bandotan, Sambung nyawaen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TUNGGAL DAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.) DAN BANDOTAN (Ageratum conyzoides L)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record