PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEREHAU (Callicarpa longifolia Lamk.) PADA KADAR MALONDIALDEHID HEWAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN.
Abstract
Kerehau (Callicarpa longifolia Lamk.) memiliki aktivitas antioksidan. Salah satu fungsi antioksidan adalah untuk menurunkan stress oksidatif. Stress oksidatif ini dialami sel pada kondisi dimana jumlah radikal bebas melebihi kapasitas (contohnya pada kondisi diabetes mellitus) yang ditandai dengan adanya kadar malondialdehid diatas normal. Antioksidan dapat menurunkan stress oksidatif pada diabetes mellitus dan menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efek antidiabetes ekstrak etanol daun kerehau dalam mempengaruhi kadar malondialdehid. Metode yang digunakan adalah defisiensi insulin menggunakan mencit Swiss Webster yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu
kontrol negatif, kontrol positif, kontrol pembanding (glibenklamid 0,65 mg/KgBB), dosis uji I (75
mg/KgBB), dosis uji II (150 mg/KgBB), dan dosis uji III (300 mg/KgBB). Pada metode defisiensi
insulin diinduksi dengan aloksan dosis 55-60 mg/KgBB. Pemberian ekstrak etanol daun
kerehau diberikan selama 14 hari. Selama pemberian terapi, kadar gula darah diukur pada hari
ke-7, 11 dan 14. Setelah itu mencit diambil darah nya lewat vena ekor dan dilakukan
pengukuran kadar malondialdehid menggunakan spektrofotometer. Hasilnya semua dosis uji
dapat menurunkan kadar gula darah pada hari ke-7 dan mempengaruhi kadar malondialdehid
karena terdapat perbedaan bermakna dengan mencit yang tidak diberi terapi. Kesimpulannya
yaitu ekstrak etanol daun kerehau dapat mempengaruhi kadar malondialdehid