dc.description.abstract | Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energy dari suatu sumber panas
kepada tubuh. Daun gedi (Abelmoschus Manihot L) secara empiris
digunakan sebagai obat pencahar, hipertensi, dan sebagai bahan dasar
pembuatan bubur Manado, antiinflamasi, dan antioksidan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun gedi dan
untuk mengetahui berapakah konsentrasi gel ekstrak daun gedi yang
paling efektif untuk menyembuhkan luka bakar pada kelinci, yang
diinduksi menggunakan logam panas. Pada penelitian ini, ekstrak daun
gedi diformulasikan menjadi sediaan gel dengan konsentrasi 1%, 2%,
dan 3%. Pengujian dilakukan pada enam ekor kelinci yang dibagi
menjadi enam kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok diberi
enam luka terdiri atas kontrol negatif, formula 1%, formula 2%, formula
3%, ekstrak uji, dan kontrol positif. Pengukuran diameter luka dilakukan
pada hari ke-3, ke-6, ke-9, ke-12, dan ke-15. Data rata-rata
penyembuhan luka dianalisis secara statistic dengan metode one way
ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi
ekstrak daun gedi 3% memiliki efek penyembuhan yang paling besar
dengan rata-rata perubahan ukuran luka 0,21 ± 0,12 dibandingkan
dengan gel ekstrak 1%, 2%, dan ekstrak uji. | en_US |