Show simple item record

dc.contributor.authorLATIFAH, DIANI NURMEI
dc.date.accessioned2021-04-01T05:07:37Z
dc.date.available2021-04-01T05:07:37Z
dc.date.issued2020-08-20
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2763
dc.description.abstractHambatan terbesar dalam penghantaran obat melalui rute transdermal adalah adanya lapisan stratum korneum pada bagian kulit terluar. Lapisan stratum korneum ini tersusun secara rapat sehingga sulit untuk ditembus oleh molekul - molekul dari luar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilakukan beberapa pengembangan sistem penghantaran obat baru yang dikenal dengan Novel Drug Delivery System (NDDS) salah satunya adalah etosom. Etosom merupakan sebuah vesikel yang tersusun atas fosfolipid, air dan etanol. Etosom mampu berpenetrasi menembus stratum corneum diduga karena efek kombinasi dari fosfolipid dan etanol konsentrasi tinggi. Sehingga dilakukan review dengan tujuan membandingkan pengaruh karakterisasi etosom terhadap penetrasi zat aktif glibenklamid dan paroxetine HCl. Berdasarkan hasil review diketahui bahwa formulasi etosom glibenklamid dan paroxetine HCl terbaik ditunjukkan secara berturutturut pada formulasi GF4 dan F2. Formulasi GF4 dan F2 menunjukkan ukuran vesikel terkecil, nilai indeks polidispersitas dan zeta potensial yang memenuhi syarat, efisiensi penjeratan tertinggi, dan studi penetrasi in vitro menunjukkan fluks transdermal yang lebih tinggi dibandingkan dengan formulasi lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakterisasi etosom dapat berpengaruh terhadap penetrasi suatu zat dalam formulasi etosom.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectsistem penghntaran obat, etosom, transdermalen_US
dc.titleREVIEW PENGARUH KARAKTERISASI ETOSOM TERHADAP PENETRASI GLIBENKLAMID DAN PAROXETINE HYDROCHLORIDEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record