Show simple item record

dc.contributor.authorMeida Tanzani, Astrid
dc.date.accessioned2021-03-13T02:38:40Z
dc.date.available2021-03-13T02:38:40Z
dc.date.issued2019-05-27
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2661
dc.description.abstractThalasemia merupakan penyakit kronik yang membutuhkan transfusi setiap bulan, karena eritrosit lebih cepat lisis dibandingkan eritrosit normal. Terapi kelasi besi efektif menurunkan kadar besi pada tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan obat dan menilai ketepatan pemberian obat. Penelitian dilakukan secara noneksperimental dan retrospektif. Metode penelitian ini meliputi pengumpulan data, pengkajian data dan pengambilan kesimpulan serta saran. Jumlah pasien yang menggunakan obat kelasi besi selama tahun 2018 sebanyak 102 pasien. Pasien yang paling banyak adalah pasien laki-laki (54,90%) pada anak usia Sekolah Dasar (SD) (44,12%) dengan obat kelasi besi yang paling banyak digunakan adalah Deferipron 100mg/ml (48,04%), bentuk sediaan terbanyak adalah tablet (51,96%), distribusi penggunaan obat kelasi terbanyak yaitu Deferiprone 100mg/5ml (44,44%) dan obat tambahan terbanyak yaitu asam folat dan vitamin E (97,06%). Obat kelasi besi yang diberikan sudah sesuai indikasinya (100%). Dosis Deferipron yang diberikan terdapat dosis lebih (20,00%) dan dosis tepat (80,00%) dan dosis Deferasirox yang dosis kurang (5,88%), dosis lebih (76,47%), dan dosis tepat (17,65%). Sedangkan potensi interaksi obat yang terjadi yaitu tidak ada (0%).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectKelasi besi, Thalasemiaen_US
dc.titleKAJIAN PENGGUNAAN OBAT KELASI BESI PADA PASIEN THALASEMIA ANAK-ANAK DI SALAH SATU RUMAH SAKIT KUNINGANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record