dc.description.abstract | Peningkatan jumlah radikal bebas dan produksi ROS yang berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh, sehingga diperlukan tambahan antioksidan dari luar tubuh. Bawang putih merupakan salah satu obat tradisional yang banyak digunakan masyarakat indonesia karena memiliki berbagai macam khasiat, diantaranya sebagai antioksidan. Bawang putih mengandung dua senyawa organosulfur utama yaitu y-glutamyl-S-allyl-L-cysteines yang larut air dan Sallyl-L-cysteine sulfoxides yang bersfiat volatile. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat atau mencegah kerusakan atau kehancuran akibat oksidasi dari radikal bebas. Radikal bebas dan Reactive oxygen species (ROS) sering dikaitkan dengan penyebab terjadinya kondisi patologis seperti kanker, diabetes, inflamatori dan kardiovaskular. Tujuan dari kajian pustaka ini adalah untuk mengkaji senyawa aktif antioksidan dari bawang putih (Allium sativum) dengan melakukan penelusuran jurnal ilmiah terpublikasi taraf nasional maupun internasional dengan rentang khusus dari tahun 2008 sampai tahun 2020. Berdasarkan beberapa penelitian dengan menggunakan tiga varietas bawang putih berbeda didapatkan nilai IC50 untuk bawang putih lokal ciwidey sebesar 10,61 ppm, IC50 untuk bawang putih lanang sebesar 13,85 ppm dan IC50 untuk ekstrak bawang putih yang belum matang sebesar 10,03 ppm. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan yang kuat dapat meredam 50% | en_US |