| dc.description.abstract | Pemeriksaan kualitas obat merupakan suatu kewajiban yang harus dicapai agar obat dapat memberikan suatu efek terapi yang dikehendaki dengan kadar yang tepat. Obat batuk yang terdapat di pasaran terdiri dari beberapa campuran bahan aktif, salah satunya adalah kombinasi oxomemazine dan guaifenesin. Penetapan kadar secara simultan dapat dilakukan dengan metode KCKT dengan menggunakan fasa gerak dapar. Penggunaan dapar tersebut mempunyai kekurangan karena dapat mengakibatkan kerusakan pada kolom. Pada penelitian ini bertujuan untuk mencari sistem KCKT tanpa dapar yang digunakan untuk proses analisis oxomemazine dan guaifenesin yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengumpulan sampel, pembuatan larutan baku, uji kesesuaian sistem, validasi metode analisis, dan penetapan kadar oxomemazine dan guaifenesin dalam sediaan sirup. Sistem KCKT yang digunakan adalah kolom Pursuit 10 C18 (300mm x 3,9 mm), fase gerak metanol: asetonitril: H2O pH 2,9 (15: 35: 50), laju alir 1 mL/menit dan detektor UV 265 nm. Pada kondisi optimum, uji kesesuaian sistem oxomemazine dan guaifenesin memberikan nilai %RSD sebesar 0,226% dan 0,076%, kurva kalibrasi oxomemazine dan guaifenesin dengan persamaan regresi linier y = 9617,3 x - 14450 dengan nilai korelasi 0,9995 dan y = 2134,7 x - 10360 dengan nilai korelasi 0,9999,ratarata presisi guaifenesin sebesar 107,486% dengan %RSD sebesar 0,587%, %perolehan kembali sebesar 107,444%-108,621%, penetapan kadar uji guaifenesin diperoleh 98,348%. Hasil penelitian ini kadar guaifenesin dalam sampel memenuhi persyaratan kadar yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia Edisi V. | en_US |
